Saturday 9 November 2013

PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA TERHADAP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK

1 comment :
              Sering sekali kita saksikan tindakan kriminal atau perilaku-perilaku menyimpang baik itu di siaran televisi, koran, radio, media massa dan lain sebagainya. Sebagian besar pelakunya adalah dari kalangan remaja. Seperti kasus tawuran antar pelajar, miras, obat-obatan terlarang, bahkan pembunuhan yang bermotif dendam atau kecemburuan. Padahal anak itu masih dalam tahap perkembangan menjadi pubertas atau katakan saja masih bayi, bayi yang baru lahir ke dunia ini belum mengenal apapun, ia masih bersih dan murni dan belum terpengaruh sedikitpun oleh suatu hal. Bagaimana perkembangan bayi selanjutnya agar menjadi anak yang baik?. Dalam hal ini orang tualah yang berperan penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dan yang lebih penting lagi adalah cara bagaimana orang tua mendidik anaknya. Apakah pola yang mereka gunakan itu sudah tepat?.
            Secara etimologi, pola berarti bentuk, tata cara, sedangkan asuh berarti menjaga, merawat dan mendidik. Sehingga pola asuh berarti bentuk atau system dalam menjaga, merawat dan mendidik. Jika ditinjau dari terminology, pola asuh anak adalah suatu pola atau system yang diterapkan dalam menjaga, merawat, dan mendidik seorang anak yang bersifat relative konsisten dari waktu ke waktu. Pola asuh orang tua dalam lingkungan keluarga juga adalah usaha orang tua dalam membina anak dan membimbing anak baik jiwa maupun raganya sejak lahir sampai dewasa ( menurut tim penggerak PKK Pusat (1995)). Pola asuh yang diterapkan di tiap keluarga tentunya berbeda-beda dengan keluarga lainnya. Pola asuh ini dapat dirasakan oleh anak, dari segi negatif dan positif. Pola asuh juga dapat memberikan perlindungan, dan mendidik anak dalam kehidupan sehari-hari.

·       Macam-macam Pola Asuh Orang Tua

Menurut Baumrind (1967), pola asuh dikelompokkan menjadi 4 macam yaitu:
a)    Pola asuh secara demokratis
            Pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu dalam mengendalikan anak. Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran- pemikiran. Orang tua type ini juga bersifat realistis terhadap kemampuan anak, tidak berharap melebihi batas kemampuan anak. Orang tua type ini juga memberikan kebebasan pada anak, dalam memlih dan melakukan suatu tindakan, dan pendekatannya terhadap anak bersifat hangat.

b)    Pola Asuh Otoriter
            Cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti. Biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman. Misalnya kalu tidak mau makan, maka anak tidak akan diajak bicara. Orang tua tipe ini juga cenderung memaksa, memerintah, dan menghukum apabila sang anak tidak mau melakukan apa yang diinginkan oleh orang tua. Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi dalam berkomunikasi biasanya bersifat satu arah. Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti dan mengenal anaknya.
c)    Pola Asuh Permisif
            Pola asuh permisif atau pemanja biasanya memberikan pengawasan yang sangat longgar, memberikan kesempatan pada anaknya untuk melaakukn sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya. Mereka cenderung tidak menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam bahaya, dan sangat sedikit bimbingan yang diberikan olaeh mereka. Namun orang tu tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga seringkali disukai oleh anak.
d)    Pola Asuh Penelantar
            Pola asuh tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya yang sangat minim pada anak-anaknya. Waktu mereka banyak dignakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja. Dan kadangkala aamereka terlalu menghemat biaya untuk anak-anak mereka. Seorang ibu yang depresi adalah termasuk dalam kategori ini, mereka cenderung menelantarkan anak-anak mereka secar fisik dan psikis. Ibu yang depresi pada umumnya tidak mau memberikan perhatian fisik dan psikis pada anak-anaknya.

·       Faktor Utama yang Mempengaruhi Pola Asuh

a)    Budaya
            Orang tua mempertahankan konsep tradisional mengenai peran orang tua merasa bahwa orang tua mereka  berhasil mendidik mereka dengan baik, maka mereka menggunakan teknik yang serupa dalam mendidik anak asuh mereka.
b)    Pendidikan Orang Tua 
            Orang tua yang memiliki  pengetahuan lebih banyak dalam mengasuh anak, maka akan mengerti kebutuhan anak.
c)    Status Sosial Ekonomi
            Orang tua dari kelas menengah rendah cenderung lebih keras/lebih permisif dalam  mengasuh anak (Hurlock, E,B 2002).
                       
·       Kesimpulan

            Pola asuh orangtua itu berjangka tak terbatas, bersifat konsisten dari waktu ke waktu. Pola asuh anak berpengaruh sekali terhadap pembentukan kepribadian anak. Keluarga merupakan tempat sosialisasi pertama bagi anak, seorang anak akan meniru perilaku dari orangtuanya baik itu bersifat baik ataupun kurang baik. Hal itulah yang nanti akan dibawa anak sampai tua. 

1 comment :